MERUBAH STIGMA NEGATIF TERHADAP UANG
Uang itu benda mati, uang itu objek, uang itu netral, uang itu tergantung yang menggunakannya, selama ini mungkin ada sebagian orang yang menganggap uang itu jahat, uang itu kotor, uang itu jijik, uang itu membuat karakter jahat, uang itu membuat orang pelit, uang itu menipu, uang itu merusak dan lain sebagainya.
Stigma negatif terhadap uang melekat di pikiran dan perasaan sebagian orang, dan tidak menutup kemungkinan berada di pikiran kita, ternyata apabila stigma negatif terhadap uang terus kita pelihara, secara tidak langsung, kita sedang membenci uang, logikanya setiap yang kita benci dan tidak disukai kecenderungannya kita akan menjauh, contoh ketika benci terhadap orang yang tidak disenangi, tinggi kemungkinan kita menjauhi orang yang tidak disenangi tersebut, ketika kita jijik terhadap ulat atau kecoa, kecenderungannya kita menjauh dari ulat tersebut, ketika kita tidak menyenangi binatang ular, maka kemungkinan besar kita menjauh dari ular tersebut.
Ilustrasi digambarkan di atas, bisa dinisbahkan pada uang, apabila kita benci, muak, sebel, tidak senang terhadap uang, maka kemungkinan besar kita juga akan menjauh, kita juga akan menjaga jarak dengan uang, akibatnya kita menjadi kekurangan uang, kita menjadi tidak akrab dengan uang, kita menjadi ada jarak dengan uang, ke sananya kita menjadi sangat kekurangan uang, bahkan mungkin kita menjadi miskin, kita menjadi sengsara, kita menjadi melarat, kita menjadi serba minus, kita menjadi serba minim.
Harus diketahui uang sesungguhnya sekedar alat tukar, uang sesungguhnya sebagai media untuk menukar barang dengan pecahan kertas atau logam, yang kita namakan uang. jadi uang bersifat netral, ketika uang disalahgunakan, semata-mata karena ulah oknum manusia, yang membelanjakan uang pada jalan yang salah, karena uang tidak akan protes mau dibelanjakan pada jalan apapun, karena uang sekedar benda mati buatan manusia.
Pertanyaanya, Bagaimana agar uang tidak menjauhi kita?, Bagaimana agar uang agar berteman dengan kita?, Bagaimana agar uang menjadi sahabat dekat kita? Bagaimana agar kita dikelilingi oleh uang? Bagaimana uang agar selalu mengitari kita? Jawabanya kita harus merubah stigma negatif kita terhadap uang. Jika ada orang berkata jangan cinta uang, karena cinta uang dianggap hubudunya, cinta harta kekayaan dianggap salah, bahkan ada yang mengatakan, orang yang cinta uang, cinta harta, maka ketika mati akan masuk neraka, harta akan menghalangi di alam kubur nanti, atau mungkin ada orang mengatakan ngapain harus banyak uang, toh uang tidak akan dibawa mati. Memang fisik uang tidak dibawa ke dalam kubur, tetapi dampak dari uang yang dibelanjakan di jalan yang di ridhoi Yang Maha Kuasa , misalnya dipakai menyekolahkan 1000 anak yatim, dipakai mmberi beasiswa siswa berprestasi tetapi secara keuangan lemah, membangun 1000 mesjid, membiayai orang tua pergi berhaji atau umroh ke tanah suci Mekah Al Mukaromah, dibelanjakan menghidupi 1000 janda tua renta yang sengsara, membangun panti asuhan, membangun panti jompo, panti wreda, membangun sekolah/madrasah, mebuat jalan umum, memperbaiki rumah-rumah penduduk yang mau roboh dan banyak lagi, saya merasa yakin uang itu akan dibawa mati, dalam pengertian amal baik tersebut dilakukan secara ikhlas, tidak dilandasi ria, takabur dan angkuh atau atas dasar kesombongan lainnya. Memang tidak menutup mata tidak sedikit orang menumpuk harta untuk memperkaya diri melalui jalan korupsi, jual beli barang haram, melalui jalan menipu, memperoleh uang dengan jalan merampok bank, membobol mesin ATM, merampok toko emas, berbisnis minuman keras, menjual diri (wanita tuna susila) dan lain-lain, tetapi itu adalah oknum orang kaya, karena pada faktanya banyak juga orang hartanya berlimpah melalui jalan berbisnis, menjadi pengusaha, mengembangkan jiwa interpreuneursif dan banyak lagi. Intinya jika kita ingin banyak uang jangan membenci uang, setelah banyak uang belanjakan pada jalan yang baik-baik saja! yu! kita sama-sama merubah stigma negatif tersebut secara bertahap.
No comments:
Post a Comment