MEMBANGKITKAN RASA "PD" PADA DIRI SENDIRI
Potensi "PD" Percaya Diri, sebenarnya sudah dibawa oleh diri kita masing-masing , tinggal membangkitkannya, artinya tidak perlu mencari-cari di luar diri kita, Pada dasarnya setiap individu memiliki potensi alam bawah sadar ( sub conscious mind atau an conscious mind) yang kekuatannya mencapai 88%, sebuah potensi yang diberikan Yang Maha Kuasa (Allah SWT) diberikan semenjak lahir, bahkan merupakan potensi bawaan semenjak dalam rahim, sehingga sering potensi bawaan ini sebagai potensi primitif manusia, bukankah jabang bayi atau janin di dalam rahim ibunya, bergerak, berputar, berotasi dari satu posisi ke posisi lainya, kesemuanya digerakkan bukan oleh alam bawah sadar janin tersebut, karena alam sadar atau pikiran sadar janin tersebut belum berfungsi, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan, dipengaruhi lingkungan sekitar, secara bertahap mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertanyaannya, Bagaimana cara membangkitkan potensi yang 88% ini agar berkembang sesuai harapan, bahkan melampoui dari perkiraaan semula, salah satunya adalah dengan Sugesti, teknik sugesti ini bisa dibangkitkan dengan memasukan kata-kata positif, dengan membangkitkan motivasi internal, motivasi dari dalam, contohnya: saya percaya diri, saya mampu, saya bisa, saya kuat, saya dapat, saya mahir, saya terampil, saya ok, saya sip, saya siap, saya lancar, saya fasih, saya kaya, saya pintar, saya cerdas dan seterusnya. Bila kata positif tersebut di atas diumotivasikan ke dalam diri secara berulang-ulang (refetion), tidak pernah bosan, tidak pernah jenuh, tidak pernah berhenti, maka cepat atau lambat, kata-kata positif tersebut memasuki alam bawah sadar, sehbingga laam bawah sadar menangkapnya sebagai suatu kenyataan , menangkapnya sebagai suatu realita, sebagai suatu fakta, dan pada akhirnya akan diwujudkan pada kejadian yang sesungguhnya, kejadian sebenarnya, walaupun alam sadar menolaknya, walaupun alam sadar mengamggap sebagai yang tidak rasional, tidak masuk akal, tidak, logik dan tidak bisa dibuktikan secara empirik, karena memang alam bawah sadar bukan zona logik,, bukan zona rasio, bukan zona empirik, kalau memang harus terjadi, maka terjadilah, walaupun tidak masuk akal sekalipun.
Teknik berikutnya adalah visualisasi (visualitation), teknik ini dilakukakn dengan cara membayangkan diri kita, menggambarkan diri kita sendiri, mengimajinasikan diri kita sendiri pada cita-cita kesuksesan diri kita masing-masing, keberhasilan kita masing-masing. Pada teknik ini kita seolah-olah ssedang menyaksikan diri kita sendiri, pada posisi atau pada panggung kesuksesan diri kita sebagaimana yang dicita-citakan, ilustrasinya kita sedang menonton doiri kita sendiri (walaupun belum terjadi). Visualisasi ini bila dilakukan secara beulang-ulang akan menggerakkan alam bawah sadar untuk mewujudkannya pada kenyataan yang sesungguhnya, pada pengalaman yang sebenarnya, memang seolah olah kita memanipulasi diri sendiri, tadi tidak masalah , toh kita tidak sedang memanipulasi orang lain, tidak menipu orang lain, tidak memfitnah orang lain, tidak sedang menghancurkan orang lain, tetapi sedang mengundang kekuatan dari dalam, diri, sehingga berwujud pada prestasi, kinerja, skill atau kemampuan maksimal, terkadang sebagian orang mentertawakan, menyindir, mengerjitkan dahi, bahkan tidak menutup kemungkinan mentertawakannya, tapi memang harus begitu caranya, memang harus cara demikian adanya, karena memang tidak setiap orang menerima, tidak setiap orang percaya, tidak setiap orang yakin, itu semua dikembalikan pada pribadi masing-masing
Teknik yang ke tiga adalah teknik afirmasi,atau self talk teknik afirmasi ini hampir mirip dengan teknik sugesti atau auto sugestion. Penekanan pada afirmasi ini adalah , kita menerima kelayakan, kita menerima kewajaran, kita menerima kelumrahan sebagai orang yabg memang layak sukses, layak berhasil, layak kaya, layak meuncaki prestasi, layak memperoleh posisi puncak, layak mendapatkannya dan kelayakan-kelayan lainnya. Dalam teknik afirmasi atau self talk ini kita seolah olah sudah dan sedang mendapatkan dukungan, support, bantuan dll. dari pihak pihak yang memang mendukung, mensupport, membantu, mendoorong, memotivasi untuk mencapai semua cita-cita dengan ketersambungan, atau koneksitas yang tinggi antara potensi yang dimiliki dengan dukungan, bantuan, dorongan dari bernagai pihak, baik sesama manusia maupun dukungan dari Yang Maha Kuasa (Allah SWT), contohnya; Yang bMaha Kuasa meridhoi saya sukses, Yang Maha Kuasa Mengikhlaskan saya kaya, Semua orang menyetujui saya layak kaya, semua pihak mendukung saya mencapai posisi tertinggi yang diharapkan, semua pihak mensupport kelayakan-kelayakan agar saya mencapai puncak keberhasilan, kesuksesan, kekayaan, prestasi, keunggulan, kehebatan dan puncak-puncak keberhasilan lainnya.
No comments:
Post a Comment