PENTINGNYA PENANAMAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PESERTA DIDIK
Jiwa Kewirausahaan atau jiwa interpreuneurshif sangat penting ditanamkan pada peserta didik, kata "wira" maknanya "pahlawan", kewiraan , maknanya kepahlawanan. Usaha, maknanya "ikhtiar" atau :upaya". Kewirausahaan, arti bebasnya berjiwa pahlawan sebagai pengusaha, atau berjiwa kemandirian yang tangguh dan kuat layaknya pahlawan. Makna akhiran "shif" pada interpreuneurshif, maknanya jiwa , memiliki jiwa mandiri, memiliki jiwa semangat, memiliki jiwa tangguh, memiliki jiwa tahan banting, memiliki jiwa pantang menyerah, memiliki jiwa gigih, kuat dan tidak bermental tape, bermental lemah dan bermental pengecut.
Makna wirausaha tidak selamanya dimaknai berdagang, makna wirausaha bermakna luas, bisa berdagabg, bisa memiliki rumah-rumah kost-kost-an, memiliki apartemen, memiki bisnis rental motor-mobil, memiliki sewaan alat-alat hajatan, alat-alat rias pengantin, memiliki peternakan ayam, kambing, sapi, lele dumbo, cacing, burung, manajer perkebunan dll. Jiwa kewirausaan dimaknai memiliki jiwa mandiri, tidak tergantung kepada pemerintah, tidak bermental pekerja (worker sociaty), tidak bermental peminta-minta, tidak bermental pengemis (scarcity mentality), tapi bermental menciptakan pekerjan (emplote sociaty),. Bermental kewirausaha tidak selalu ingin diberi, tetapi bermental selalu ingin berbagi, memberi (give,give,give)/
Arah pendidikan sekarang sudah waktunya menggiring peserta didik bukan bercita, cita sekedar jadi PNS, tentara, polisi, presiden, dokter, guru,dosen, karyawan dll yang selalu berorientasi bekerja, Bekerja pada pihak swasta maupun bekerja pada pihak pemerintah, secara status hampir sama yaitu pekerja, pengabdi, korp, pegawai, yang intisarinya bekerja ke pihak lain, swasta atau pemerintah. Jadi secara radikal bekerja, artinya buruh, bedanja sebagai buruh swasta, buruh ke pemerintah.
Selama ini peserta didik banyak diarahkan dan digiring menjadi pegawai, bukan salah tetapi bila rata peserta didik menjadi pegawai, maka tingkat pengembangan potensi interpreuneurshifnya menjadi mati, sehingga bisa diprediksi bila, pilihan menjadi pegaia sebagai pilihan utama, maka apabila tidak menjadi pegawai lebih baik menganggur, padahal peserta didik jika semenjak didini diarahkan menjadi berjiwa kewirausahaan ada kemungkinan jiwa kemandiriariannya akan tumbuh dan berkembang, sehingga tidak mustahil generasi muda kita ke depan banyak yang eksis menjadi pengusaha-pengusaha handal,unggul dan mandiri, maka guru di zaman sekarang banyak mentertawakan peswerta didik yang bercita-cita menjadi pengusaha, pemain sepak bola, ahli ternak, ahli perkebunan, ahli seni, budayawan, actris, koisultan, pengacara, penulis cerpen, penulis novel, penulis bukupedagangn distributor, penyelengara kursus, pemilik yayasan, pemilik tempat hiburan, motel, penginapan, hotel, bos real estet dan lain-lain yang orientasinya kepenghasilan bukan ke gaji, karena bila orientasi ke gajih pasti menjadi karyawan atau pegawai, tapi jika penghasilan orientasinya ke menggaji, yang pasti jika gaji diumpamakan 5jt, tapi penghasilan bisa 10x lipat atau lebih dari sekedar gaji semata.
No comments:
Post a Comment