Saturday, May 19, 2018

MEMANG MASALAH UMUR BUKAN URUSAN MANUSIA, TAPI MANUSIA BOLEH BERUSAHA AGAR PANJANG UMUJR

MEMANG MASALAH UMUR BUKAN URUSAN MANUSIA, TAPI MANUSIA BOLEH BERUSAHA AGAR PANJANG UMUR
        Kita sudah pada tahu bahwa masalah umur, bukan urusan manusia, dalam berbagai keterangan sangat sering kita dengar, baik dari para Kyai, Ustadz, guru, orang tua dll. dijelaskan bahwa, hidup-mati manusia sudah ada yang mengatur, perjodoan, kebahagian, musibah dll sudah ada semenjak dari sonohnya, lauhmahfud. Kata orang tua kita, jodo, pati, bagja, cilaka sudah  ada yang ngatur, namun dalam keterangan lain , manusiapun boleh berikhtiar untuk merubah nasibnya, dalam Al Qur'an diterangkan, yang maknanya kurang lebih seperti ini,  Sesungguhnya Allah tak akan merubah suatu kaum, kecuali dirubah oleh kaum itu sendiri, arti Al Qur'an tersebut mengisyaratkan bahwa sesungguhnya manusia punya kuasa untuk merubah nasibnya, dalam bahasa lain Yang Maha Kuasa akan merubah nasib suatu kaum tergantung ikhtiarnya.
        Dalam kontek tersebut di atas Yang Maha Kuasa akan me-Redesain lagi, apa yang Telah Yang Maha Kuasa tetapkan yang dari azali tadi atau sejak  di Lauhmahfud. Yang Maha Kuasa mendesain ulang pernasiban suatu kaum atau umat apabila ada usaha atau ikhtiar yang maksimal dari orang tersebut. Termasuk masalah umur, manusia tertentu sudah ditentukan bahwa yang bersangkutan akan meninggal pada usia 60 tahun, tetapi berkat ikhtiar manusia  tersebut berusaha untuk menjaga kesehatan, pola hidup sehat, tidak merokok, tidak meminum minuman beralkohol, tidak mengkomsumsi narkoba, disiplin pola makan, disiplin pola istirahat dan tidur, bersih pikiran, selalu positif thingking, selalu positif felling, baik terhadap orang tua, baik terhadap keluarga, baik terhadap anak-istri, baik terhadap suami, baik terhadap tetangga, suka menyantuni pakir miskin, suka berbagi kepada orang atau lembaga yang membutuhkan, ta'at beribadah sesuai dengan keyakinannya dst dst.
        Saya merasa yakin bila manusia berihktir seperti yang disebutkan di atas, maka Yang Maha Kuasa akan meridoi umat-Nya tersebut untuk panjang umur dan barokah, panjang umur yang diridoi Yang Maha Kuasa, karena buat apa kita panjang umur, tetapi kita sakit-sakitan, kita panjang umur tetapi tersiksa, kita panjang umur tetapi tidak ada manfaatnya baik bagi dirinya sendiri, maupun untuk orang lain.
        Ada suatu penelitian menyimpulkan bahwa manusia yang sering bergerak dan aktif cenderung lebih panjang umurnya dibanding manusia yang jarang bergerak, di Amerika pernah diteliti, ternyata kaum ibu-ibu lebih banyak yang panjang umur dibanding para bapak-bapak / suami-suami, penelitian tersebut berargumentasi dalam hasil penelitiannya, bahwa penyebab ibu-ibu tersebut panjang umurnya karena ibu-ibu banyak bergerak dibanding bapak-bapak, sebagai contoh seorang ibu begitu ada di rumah atau pulang dari kerja, atau pulang dari belanja, atau pada kondisi-kondisi tertentu banyak yang membersihkan halaman rumah, mencuci piring, mengepel teras, menyetrika, memasak, menjemur, memandikan bayi dan  banyak lagi, nah, efek sering bergeraknya tersebut sehingga aliran darah ibu-ibu tersebut di dalam sel-sel tubuhnya semakin lancar, karena pengaruh bergerak, apalagi naik turun tangga, ke luar masuk rumah, berbeda dengan bapak-bapak, bila pulang dari kerja atau pulang dari mana saja , jarang yang melakukan aktivitas aktivitas di rumah (walaupun tidak semua),, hanya kebanyakan bapak-bapak malas bergerak atau menggarap pekerjaan-pekerjaan rumahan, malah banyak yang terlelap tidur karena cape, walaupun ibu-ibu pulang dari  belanja pasti cape tetapi terkadang ibu-ibu tidak mengikuti kemalasan untuk mengerjakan pekerjaan rumahan, sangat berbeda dengan bapak-bapak yang cenderung malas (walupun tidak semua).
        Sesungguhnya setiap benda apapun di planet bumi ini memiliki energi, setiap energi bergerak, walaupun  (ENERGI STATIS TIS AKAN BERGERAK BILA DIGERAKKAN OLEH PIHAK LUAR ATAU ORANG. DALAM BAHASA LAIN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK HIDUP PADA HAKEKATNYA MAKHLUK AKTIF, MAKHLUK BERGERAK, HANYA KARENA FAKTOR KEMALASANLAH YANG MEMBUAT KARAKTER MANUSIA BERUBAH, DARI SENANG BERGERAK, MENJADI PEMALAS, DIMANA SEGALA SESUATU KEPINGIN SERBA PRAKTIS, SERBA CEPAT, BILA PERLU MANUSIA TIDAK BERGERAK ).
        Bila manusia yang fitrahnya senang bergerak menjadi senang pasif, sebenarnya manusia sedang melawan fitrahnya, sedang melawan kodratnya, sebagai manusia semakin malas bergerak, bila berpergian kalau bisa pencet tombol langsung sampai tujuan, bila kepingin makan bila perlu tinggal duduk dim, terus pelayan datang melayani setiap makanan yang dipesan , bila perlu menggunakan robot pelayan, jadi yang bergerak robot bukan manusianya, dan banyak lagi kemalasan-kemalasan manusia untuk semakin serba instan, serba dipasilitasi, serba nyampak, serba serba lain yang sifatnya memalaskan untuk bergerak. 
        Coba kita flash back ke belakang, bagaimana orang tua kita, nenek moyang kita, yang umurnya kebanyakan panjang umur, walaupun ada juga yang pendek umur karena suatu sebab tertentu, mereka (nenek moyang kita) banyak bergerak, banyak jalan kaki, banyak bersepeda (bersepeda mengandung unsur gerak), barangkali nenek moyang kita panjang umurbya bukan mustahil salah satunya dari senang bergerak, selain pola makan, pola hidup, gaya hidup yang sangat mengundang unsur gerak. Yuk! kita banyak gerak! Wallahu a'lam.

No comments:

Post a Comment