Tuesday, May 22, 2018

MARAH-MARAH KE ORANG LAIN AKAN KEMBALI KE KITA YANG LEBIH BESARI

MARAH-MARAH KE ORANG LAIN AKAN KEMBALI KE KITA YANG LEBIH BESAR
        Sering marah-marah baik marah terhadap diri sendiri, maupun marah-marah terhadap orang lain secara tidak langsung atau tidak akan kembali ke kita. Ketika seseorang sering marah-marah sebenarnya yang ke luar adalah aura negatif, ternyata menurut para ahli bidang neurosain, ketika kita sering marah-marah maka energi yang aktif pada diri kita adalah energi negatif, ketika marah-marah emosi yang dominan adalah emosi negatif. Menurut mereka (para ahli), tugas alam semesta adalah memantulkan kembali setiap apa yang dipikirkan dan dirasakan manusia, termasuk perasaan marah, oleh alam semesta akan dipantulkan kembali ,kepada kita. Kita sudah pada mengetahui alam semesta adalah alam besar (makro kosmos), sedangkan manusia adalah alam kecil (Mikro kosmos), Makro kosmos diibaratkan sebuah cermin besar, ketika manusia marah terhadap orang lain, apalagi kemarahannya tersebut tinggi / besar, maka akan sampai ke langit, tadi sudah disebutkan tugas alam semesta adalah memantulkan kembali apa yang manusia marahkan tersebut, karena alam semesta sangat makro, maka kemarahannya tersebut dipantulkan juga lebih besar, lebih dahsyat. Masih ingat kasus Ahok, yang suka marah-marah terhadap pegawai atau bawahan yang melakukan kesalahan, bahkan memarahi pegawainya tersebut di depan orang lain (di depan publik), coba apa yang terjadi pada kejadian sesudahnya, seorang Ahok dimarahi lagi (demo damai) yang jumlahnya sangat besar dan bergelombang, itu hanya sekedar contoh, maka hati-hati kalau kita marah, jangan sembarangan karena akan kembali ke kita dalam lipatan yang besar, minimal terjadi law ten polt return (10x lipat).

Saturday, May 19, 2018

MEMANG MASALAH UMUR BUKAN URUSAN MANUSIA, TAPI MANUSIA BOLEH BERUSAHA AGAR PANJANG UMUJR

MEMANG MASALAH UMUR BUKAN URUSAN MANUSIA, TAPI MANUSIA BOLEH BERUSAHA AGAR PANJANG UMUR
        Kita sudah pada tahu bahwa masalah umur, bukan urusan manusia, dalam berbagai keterangan sangat sering kita dengar, baik dari para Kyai, Ustadz, guru, orang tua dll. dijelaskan bahwa, hidup-mati manusia sudah ada yang mengatur, perjodoan, kebahagian, musibah dll sudah ada semenjak dari sonohnya, lauhmahfud. Kata orang tua kita, jodo, pati, bagja, cilaka sudah  ada yang ngatur, namun dalam keterangan lain , manusiapun boleh berikhtiar untuk merubah nasibnya, dalam Al Qur'an diterangkan, yang maknanya kurang lebih seperti ini,  Sesungguhnya Allah tak akan merubah suatu kaum, kecuali dirubah oleh kaum itu sendiri, arti Al Qur'an tersebut mengisyaratkan bahwa sesungguhnya manusia punya kuasa untuk merubah nasibnya, dalam bahasa lain Yang Maha Kuasa akan merubah nasib suatu kaum tergantung ikhtiarnya.
        Dalam kontek tersebut di atas Yang Maha Kuasa akan me-Redesain lagi, apa yang Telah Yang Maha Kuasa tetapkan yang dari azali tadi atau sejak  di Lauhmahfud. Yang Maha Kuasa mendesain ulang pernasiban suatu kaum atau umat apabila ada usaha atau ikhtiar yang maksimal dari orang tersebut. Termasuk masalah umur, manusia tertentu sudah ditentukan bahwa yang bersangkutan akan meninggal pada usia 60 tahun, tetapi berkat ikhtiar manusia  tersebut berusaha untuk menjaga kesehatan, pola hidup sehat, tidak merokok, tidak meminum minuman beralkohol, tidak mengkomsumsi narkoba, disiplin pola makan, disiplin pola istirahat dan tidur, bersih pikiran, selalu positif thingking, selalu positif felling, baik terhadap orang tua, baik terhadap keluarga, baik terhadap anak-istri, baik terhadap suami, baik terhadap tetangga, suka menyantuni pakir miskin, suka berbagi kepada orang atau lembaga yang membutuhkan, ta'at beribadah sesuai dengan keyakinannya dst dst.
        Saya merasa yakin bila manusia berihktir seperti yang disebutkan di atas, maka Yang Maha Kuasa akan meridoi umat-Nya tersebut untuk panjang umur dan barokah, panjang umur yang diridoi Yang Maha Kuasa, karena buat apa kita panjang umur, tetapi kita sakit-sakitan, kita panjang umur tetapi tersiksa, kita panjang umur tetapi tidak ada manfaatnya baik bagi dirinya sendiri, maupun untuk orang lain.
        Ada suatu penelitian menyimpulkan bahwa manusia yang sering bergerak dan aktif cenderung lebih panjang umurnya dibanding manusia yang jarang bergerak, di Amerika pernah diteliti, ternyata kaum ibu-ibu lebih banyak yang panjang umur dibanding para bapak-bapak / suami-suami, penelitian tersebut berargumentasi dalam hasil penelitiannya, bahwa penyebab ibu-ibu tersebut panjang umurnya karena ibu-ibu banyak bergerak dibanding bapak-bapak, sebagai contoh seorang ibu begitu ada di rumah atau pulang dari kerja, atau pulang dari belanja, atau pada kondisi-kondisi tertentu banyak yang membersihkan halaman rumah, mencuci piring, mengepel teras, menyetrika, memasak, menjemur, memandikan bayi dan  banyak lagi, nah, efek sering bergeraknya tersebut sehingga aliran darah ibu-ibu tersebut di dalam sel-sel tubuhnya semakin lancar, karena pengaruh bergerak, apalagi naik turun tangga, ke luar masuk rumah, berbeda dengan bapak-bapak, bila pulang dari kerja atau pulang dari mana saja , jarang yang melakukan aktivitas aktivitas di rumah (walaupun tidak semua),, hanya kebanyakan bapak-bapak malas bergerak atau menggarap pekerjaan-pekerjaan rumahan, malah banyak yang terlelap tidur karena cape, walaupun ibu-ibu pulang dari  belanja pasti cape tetapi terkadang ibu-ibu tidak mengikuti kemalasan untuk mengerjakan pekerjaan rumahan, sangat berbeda dengan bapak-bapak yang cenderung malas (walupun tidak semua).
        Sesungguhnya setiap benda apapun di planet bumi ini memiliki energi, setiap energi bergerak, walaupun  (ENERGI STATIS TIS AKAN BERGERAK BILA DIGERAKKAN OLEH PIHAK LUAR ATAU ORANG. DALAM BAHASA LAIN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK HIDUP PADA HAKEKATNYA MAKHLUK AKTIF, MAKHLUK BERGERAK, HANYA KARENA FAKTOR KEMALASANLAH YANG MEMBUAT KARAKTER MANUSIA BERUBAH, DARI SENANG BERGERAK, MENJADI PEMALAS, DIMANA SEGALA SESUATU KEPINGIN SERBA PRAKTIS, SERBA CEPAT, BILA PERLU MANUSIA TIDAK BERGERAK ).
        Bila manusia yang fitrahnya senang bergerak menjadi senang pasif, sebenarnya manusia sedang melawan fitrahnya, sedang melawan kodratnya, sebagai manusia semakin malas bergerak, bila berpergian kalau bisa pencet tombol langsung sampai tujuan, bila kepingin makan bila perlu tinggal duduk dim, terus pelayan datang melayani setiap makanan yang dipesan , bila perlu menggunakan robot pelayan, jadi yang bergerak robot bukan manusianya, dan banyak lagi kemalasan-kemalasan manusia untuk semakin serba instan, serba dipasilitasi, serba nyampak, serba serba lain yang sifatnya memalaskan untuk bergerak. 
        Coba kita flash back ke belakang, bagaimana orang tua kita, nenek moyang kita, yang umurnya kebanyakan panjang umur, walaupun ada juga yang pendek umur karena suatu sebab tertentu, mereka (nenek moyang kita) banyak bergerak, banyak jalan kaki, banyak bersepeda (bersepeda mengandung unsur gerak), barangkali nenek moyang kita panjang umurbya bukan mustahil salah satunya dari senang bergerak, selain pola makan, pola hidup, gaya hidup yang sangat mengundang unsur gerak. Yuk! kita banyak gerak! Wallahu a'lam.

Sunday, May 13, 2018

MENGISI WAKTU KOSONG DENGAN KEGIATAN POSITIF


MENGISI WAKTU KOSONG DENGAN KEGIATAN POSITIF
        Terkadang dalam situasi tertentu semangan hidup kita menurun, nah bagaimana membangkitkan semangat hidup yang terkadang hidup tersa kosong, hampa, kuramg bermakna, kurang bermanfaat, membosankna, menjenuhkan, terjebak rutinitas, kurang menantang, kurang greget dan banyak lagi kebetean \kjebetean lainnya.
         Apalagi sekarang di hari hari libur , terkadang kehidupan sekan-akan merasa tidak efektif, menjenuhkan, karena rutinitas ke kamar tidur, ke wc, ke kamar tamu atau sekali-kali ke luar, tetapi terkadang situasi keuangan yang kurang mendukung, sehingga diakui atau tidak kondisi keuangan yang minim membuat aktifitas serasa tidak menggairahkan, karena diakui ataupun tidak kesanggupan ke luar rumah ketika kondisi keuangan bagus.
        Ternyata menghilangkan kepenatan yang efektif salah satunya menulis bagi yang hobi menulis, berolah raga bagi yang hoby  berolah raga, mengerjakan pekerjaan yang tertunda bagi yang punya pekerjaan tertunda, jalan-jalan bagi yang memungkinkan jalan, membaca kitab suci bagi yang terbiasa mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa, membuat buku bagi yang berniat membuat buku, kumpul sama teman bagi yang senang kumpul-kumpul, bercengkrama dengan anak dan istri bagi yang sudah berkeluarga, pergi bersama pacar bagi yang sudah punya pacar, beribadah bagi yang taat beribadah serta kegiatan efektif lain yang bermanfaat.

Saturday, May 12, 2018

BERBUAT BAIKLAH DENGAN IKHLAS

BERBUAT BAIKLAH DENGAN IKHLAS

        Ketika kita menanam kebaikan sekecil apapun terhadap siapapun, cepat atau lambat kita akan mendapat balasannya, apalagi jika ketika kita berbuat kebaikan tersebut dilakukan dengan penuh keikhlasan, tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan sesama makhluk, tidak ingin disanjung  orang, tidak ingin dipuji orang,hanya mengharap ridho dari Yang Maha Kuasa, maka kebaikan tersebut akan kembali lagi ke kita, artinya ketika kita berbuat baik tentang apapun terhadap siapapun, sesungguhnya kebaikan itu bukan untuk orang lain, tetapi untuk kita juga, memang sepintas seolah-olah apa yang kita berikan kepada orang lain, adalah untuk orang lain, ternyata dalam ilmu kehakikatan, hakikatnya untuk kita juga, bahkan kebaikan tersebut bisa kembali  berlipat-lipat dengan syarat kebaikan diniatkan secara ikhlas yang sebenar-benarnya, dalam Qur'an surat Al Baqoroh ayat 45 dan 65 (maaf kalau tidak tepat) ,bahwa kebaikan yang kita lakukan terhadap orang lain, akan dibalas dengan lipatan 70x lipat, bahkan 700x lipat, apabila perbuatan baik tersebut tanpa berharap balasan dari orang kita beri kebaikan, dalam makna yang berbeda ketika kita berbuat baik kepada siapapun lupakan, jangan diingat-ingat, karena yang Maha Kuasa samiun wal basirun, Maha Melihat dan Maha Mendengar, apapun yang kita perbuat sudah pasti akan ada balasannya.

PERSIB MALAM INI BERMAIN BAGUS

PERSIB MALAM INI BERMAIN BAGUS
        Persib malam ini bermain bagus, saya sebagai bobotoh atau sporter Persib, sangat bangga malam ini, bukan semata-mata karena menang 2-0 (Persib-Persipura), tetapi permainan yabf enak ditonton, enak dinikmati sebagai sebuah olah raga yang menghibur. Dulu saya selalu menuntut dan mewajibkan setiap Persib main wajib menang, namun efeknya kita sebagai penonton, suka seenaknya mencaci maki pemain, mencaci maki pelatih, mencaci maki wasit (wasit gpblog, wasit goblog, wasit goblog) walaupun pada faktamya memang ada  oknum wasit yang memang memihak ke salah satu tim, tapi itu tidak bisa disama ratakan bahwa semua wasit jelek, tidak semua wasit memihak ke salah satu tim, karena masih banyak wasit yang sportif dan menjadi pengadil yang adil.
        Salah satu penyebab sehingga kita menjadi suporter fanatis yang membabi buta adalah tuntutan yang sangat berlebihan untuk menang pada setiap permainan,  seperti yang saya harapkan dulu, pokoknya kalau Persib main  wajib menang, sehingga kita merasa bangga jika tim kita menang, walaupun kemenangan tersebut karena diuntungkan oleh wasit, anehnya kita merasa senang kalau tum kesayangan kita walaupun sebenarnya wasit menguntungkan kita, artinya kita menutup mata dan telinga kitika wasit berpihak ke tim kita, dan ternyata kita menjadi marah apabila wasit pada situasi yang berbeda menguntungkan tim lawan.
        Namun, sekarang saya berubah pikiran, saya berharap setiap kali Persib main, kepingin permainan yang kompak, solid, cantik, indah, dan enak ditonton, kemenangan adalah bonusmya, kemennagan adalah akibat. Jadi, bukan mesti menang, apalagi menang dengan proses yang tidak sehat. Kalah-menang itu biasa, namanya juga permainan, bukan sebuah perjudian. 
         Sekarang orientasi superter dimanapun harus diedukasi untuk mendukung tim bola kesayangannya untuk bermain bagus secara total, bermain kompak secara team work, bila permaina sudah bagus, tinggal nunggu waktu, kemenangan itu dengan sendirinya, kalaupun kalah, toh permainan sudah sedemikian bagus. Sekarang banyak antar suporter yang bermusuhan, saling ejek, saling hina, saling lempar, saling mengeluarkan kata anarkis, bahkan saling serang, saling bunuh (sadis banget), bahkan ada yang siap mati, siap tempur, bahkan saling ancam mengancam, ini jelas yang tidak sehat (walaupun di luar negeri juga ada para holigan holigan seperti itu), tapi kita sebagai banngsa Indonesia yang memiliki adat ke-Timuran yabg terjenal sopan santun gotong royong dan  beretika bagus, jangan sampai dirusak oleh paradigma yang salah tentang makna sepak bola, sebab sepak bola adalah sebuah seni, sebuah budaya, sebuah olah raga yang paling banyak penggemarnya, sebuah peradaban bangsa melalui olah raga bola permainan bola besar, dimana sekarang penikmatnya sudah merambah ke kaum remaja hawa, kaum anak-anak, kaum ibu-ibu, kakek-kakek, munkin juga nenek-nenek, dan kelompok-kelompok lain yang ingin menikmati suguhan permainan yang menhibur, terkadang menjadi rusak, terkadang menjadi mencekam, dan terkesan menakutkan, bahkan ada menjadi korban terinjak-injak, kena lemparan botol, lemparan batu bata atau benda lainnya. Mari STOP! itu semua, melalui edukasi secara pribadi, dan saling mengingatkan sesama pendukung, bahkan yang bagus seruan dari pimpinan-pimpinan kelompok suporter untuk mewajibkan setiap tim yang bermain wajib menang, tapi rubah wajib bermain bagus, kalau kita amati tidak sedikit suporter yang merusak stadion yang menjadi home nase tim kesayangannya yang kalah, merusak pot-pot bunga disepanjang jalan, membakar, menjarah, bahkan memporak porandakan tatanan kota yang dibangun melalui uang rakyat.
        Menurut penulis salah satu sebabnya karena paradigma suporter yang belum berubah sampai sekarang.

Tuesday, May 8, 2018

KEBAHAGIAN ADA PADA DIRI KITA BUKAN DI LUAR DIRI KITA

KEBAHAGIAN ADA PADA DIRI KITA BUKAN DI LUAR DIRI KITA

        Ada suatu kisah, diceritakan ada seorang anak laki-laki  dewasa ingin mencari kebahagiaan, berbicaralah anak laki-laki tersebut kepada orang tuanya, (anak laki-laki): Pak saya ingin pergi dari rumah ini, untuk mencari kebahagian, (orang tua): Mau pergi kebahagian kemana nak? (anak laki-laki): saya ingin mencari kebahagian kemana saja yang saya mau,  (orang tuanya): Jangan pergi jauh nak, kebahagian bisa kamu cari di sekitar kita, (anak laki-laki): (nadanya memaksa) Pokoknya Bapak dan Ibu harus mengijinkan saya mencari kebahagian, kalaupun Bapak dan Ibu tidak mengijinkannya, saya akan tetap pergi, singkat cerita orang tuanya mengijinkan anaknya yang memaksa ingin mencari kebagian, sebelum pergi Bapaknya berpesan ke anak laki-laki tersebut (bapaknya): Boleh nak kamu pergi untuk mencari kebagian, tapi Bapak pesan ini surat jangan kamu buka sebelum kamu menemukan kebahagian yang kamu cari, kalau kebahagiaan tidak kunjung tiba, barulah buka surat ini, maka pergilah anak laki-laki tersebut dengan niat mencari kebahagian.
        Anak laki-laki dewasa tersebut mulai mencari kebahagiaan yang diidam-idamkanya, kemana saja yang dia mau, pergi ke diskotik, pergi ke tempat hiburan malam, karoke, pergi ke tempat dugem, pergi ke tempat pelacuran, menikmati narkoba, sabu-sabu, ganja, heroin, bermain perempuan, berpoya-poya, pergi ke tempat-tempat perjudian, pertunjukan musik atau pertunjukan apapun yang menurut dia bakal menemukan kebahagian, dia kunjungi, tidak peduli siang, malam, dekat, jauh, halal, haram, benar, salah, dia kejar yang menurut dia akan ditemukan kebahagian. Berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, perjalanan tersebut dijalani, tibalah pada suatu hari, anak laki-laki dewasa tersebut merenung di suatu tempat yang sepi sambil duduk termenung, karena tidak menemukan kebagiaan yang dicari-carinya tersebut, tiba-tiba teringat akan pesan Bapaknya, (Nak, jangan dibuka surat ini sebelum kau menemukan kebahagian, jika kebahagian yang dicari-cari tidak ditemukan, bukalah surat ini), maka dengan gemetaran, penuh tanda tanya, sambil perlahan membuka surat dari Bapaknya tersebut yang diberikan beberapa tahun yang lalu, setelah dibuka, isi surat tersebut singkat yang isinya, Nak kebagian tersebut ada pada dirimu, bukan di luar dirimu. Anak laki-laki tersebut mulai sadar akan segala pandangan yang salah tentang kebahagian, sambil berkaca-kaca memegang erat surat dari Bapaknya tersebut, ingat akan pesan orang tuanya tersebut dan bergegas pulang ke kampung halamannya.
        Kalau kita mengambil pelajaran dari kisah di atas, bisa ditarik kesimpulan, bahwa kemanapun mencari kebahagian, akan sulit ditemukan, karena sesungguhnya kebahagiaan tersebut terletak di diri kita masing-masing tepatnya di hati kita masing-masing. Kebahagian tidak bisa diukur dengan uang, kebahagian tidak ditentukan oleh kekayaan, kebahagian tidak diukur dengan rumah mewah, kebahagiaan tidak diukur dengan jabatan atau kedudukan, kebahagian tidak diukur dengan mobil mewah, kebahagiaan tidak diukur dengan pacar/istri cantik, kebahagiaan tidak diukur dengan pacar / suami tampan, ternyata kesemua yang sifatnya ekternal tersebut adalah media (medium) perantara, penghubung kebahagian, jika orang tidak bisa menjadikan berbagai medium tersebut sebagai perantara kehahagiaan, maka kebahagian, belum tentu bisa diraihnya, jadi tidak bersifat mutlak, sebab kalau berbagai macam yang sifatnya yang ekternal tersebut sebagai ukuran kebahagiaan, maka pada kebanyakan orang tidak memiliki semua yang sifatnya ekternal tersebut, menjadi tidak berhak bahagia, pada realitasnya tidak sedikit orang dengan segala keterbatasan baik materi maupun non materi, tapi mereka bahagia, dan sebaliknya tidak sedikit orang bergelimang harta tetapi hidupnya tidak bahagia, memang yang bagus kita bergelimang harta disertai hidup bahagia, namun apakah orang yang seumur hidupnya tidak bergelimang harta tidak berhak bahagia, tentu saja kebahagian menjadi hak semua orang, siapapun dia, pada kondisi apapun dia, karena kebahagian bersifat relatif bagi setiap orang.

Monday, May 7, 2018

BERBAGI RIZKI PINTU KEBERLIMPAHAN

BERBAGI RIZKI PINTU KEBERLIMPAHAN

        Berbagi apapun terhadap orang lain, akan kembali ke kita, dengan syarat apa yang kita bagikan atau kita berikan dilakukan dengan niat yang ikhlas, tanpa pamrih, tidak berharap balasan dari sesama  manusia, tidak berharap balasan dari mahluk, tidak berharap pujian dari siapapun, tidak didasari sikap ria, takabur, sombong, angkuh, atau niat negatif lain yang sifatnya ingin mendapat pujian  dari sesama manusia. Ketika berbagi terhadap orang lain dengan motivasi atau niat-niat tersebut di atas, pada ujungnya tidak akan memperoleh balikan, tidak mendapat return, sehingga walaupun orang tersebut banyak berbagi, tetapi berbaginya salah, maka tidak mendapat balikan apapun, tidak akan mendapat balikan apapun, tidak akan mendapat imbalan apapun, artinya teknik berbagi yang  akan mendapat balikan 10x lipat, kuncinya adalah niat berbagi kita bukan karena manusia, tapi karena Yang Maha Kuasa, berbagi karena manusia dan ingin mendapat balasan dari manusia merupakan niat berbagi yang salah, karena niat berbagi yang memperoleh balikan yang besar, karena berbagi tidak atas dasar motivasi ekternal, tetapi karena motivasi internal, niat berbagi yang sumbernya dari dalam hati, qolbu,  nurani. Ternyata kunci orang-orang yang sudah sukses, diantara salah satu kunci pembukanya melalui sering berbagi dengan niat yang ikhlas, bukan pura-pura ikhlas.
        Banyak diantara kita yang bertanya-tanya, kenapa seseorang banyak berbagi, tetapi kehidupannya tidak pernah meningkat, kehidupannya semakin seret, ekonominya semakin berkurang, usahanya tidak maju-maju, malah bangkrut, gajinya di tempat kerja tidak naik-naik, malah berujung PHK, jabatanya tidak naik-naik, malah berujung pemecatan, rumah, tanah, dan harta kekayaannya yang tadinya banyak sekarang ludes tak tersissa, malah meninggalkan hutang yang menumpuk, padahal sewaktu kaya raya yang bersangkutan sering berbagi, baik uang , makanan, pakauan, kendaraan, dan harta benda lainnya, tapi kenapa sekarang kehidupannya berbanding terbalik dengan kehidupan sebelumnya? Jawabannya bukan mustahil seperti yang dikemukakan di atas, yaitu niat berbaginya yang salah, sehingga tidak ada return-nya. 
        Berbagi yang menjadi pembuka pintu rizki adalah berbagi yang diniatkan karena Yang Maha Kuasa, berbagi yang tidak diniatkan dibalas oleh orang yang kita bagi, berbagi yang tidak diingat-ingat, berbagi yang dilupakan, berbagi yang tidak dibarengi ingin dipuji orang, berbagi yang, tidak ingin mendapat pujian orang lain, berbagi yang tidak dibarengi unsur takabur, sombong, angkuh, dan tidak ria. Kebanyakan kita berbagi niatnya salah sehingga tidak membuka pintu rizki, pintu rizki akan membuka pintu rizki lainya yang lebih besar bila kita berbagi tanpa embel-embel negatif yang menghalanginya. 
        Menurut para ahli neurosain, rizki yang kita berikan tanpa pamrih, maka rizki kita akan sampai ke alam semesta, semakin ikhlas kita berbagi semakin lancar tanpa hambatan sampai ke langitnya, ketika niat-niat negatif yang diuraikan di atas ada pada kita, maka diibaratkan menjadi partikel-partikel, menjadi penghalang, menjadi penghambat, menjadi hijab, menjadi penyumbat aliaran rizki sampai ke langit, karena banyak partikel-partikel penghambat, pada akhirnya tidak sampai ke langit (Alam Semesta) Allah SWT, tugas langit (Alam Semesta) adalah memantulkan kembali rizki yang kita berikan secara ikhlas, karena alam semesta adalah mikrokosmos, yang sifatnya Maha Besar, maka pantulannyapun pasti besar, karena niat kita sudah salah, maka alam semesta tidak memantulkan kembali rizki, ilmu, keterampilan, pengalaman yang kita bagikan ke orang lain, malahan karena yang sampai niat negatif, justru yang dipantulkan adalah yang negatif pula, semakin tinggi niat negatif semakin sampai ke langit (Alam Semessta), tadi disebutkan tugas alam semesta adalah memantulkan kembali baik positif, maupun negatif, semakin tinggi niat negatif semakin tinggi pematulan alam semesta, baik negatif maupun positif, itu yang biasa disebut law ten polt return, hukum 10x lipat, kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas dipantulkan 10x lipat, keburukan yang kuat, akan dipantulkan pula 10x lipat. Barangkali sejalan dengan cerita di atas, dimana orang yang tadinya kaya raya, kemudian banyak berbagi, tapi niat berbaginya salah dan tidak ikhlas, maka pantulannya 10x lipat keburukan, 10x lipat kerugian, 10x lipat kebangkrutan, 10x lipat kehancuran dst

Sunday, May 6, 2018

MERUBAH STIGMA NEGATIF TERHADAP UANG

MERUBAH STIGMA NEGATIF TERHADAP UANG

          Uang itu benda mati, uang itu objek, uang itu netral, uang itu tergantung yang menggunakannya, selama ini mungkin ada sebagian orang yang menganggap uang itu jahat, uang itu kotor, uang itu jijik, uang itu membuat karakter jahat, uang itu membuat orang pelit, uang itu menipu, uang itu merusak dan lain sebagainya.
          Stigma negatif terhadap uang melekat di pikiran dan perasaan sebagian orang, dan tidak menutup kemungkinan berada di pikiran kita, ternyata apabila stigma negatif terhadap uang terus kita pelihara, secara tidak langsung,  kita sedang membenci uang, logikanya setiap   yang kita benci dan tidak disukai kecenderungannya kita akan menjauh, contoh ketika benci terhadap orang yang tidak disenangi, tinggi kemungkinan kita menjauhi orang yang tidak disenangi tersebut, ketika kita jijik terhadap ulat atau kecoa, kecenderungannya kita menjauh dari ulat tersebut, ketika kita tidak menyenangi binatang ular, maka kemungkinan besar kita menjauh dari ular tersebut.
          Ilustrasi digambarkan di atas, bisa dinisbahkan pada uang, apabila kita benci, muak, sebel, tidak senang terhadap uang, maka kemungkinan besar kita juga akan menjauh, kita juga akan menjaga jarak dengan uang, akibatnya kita menjadi kekurangan uang, kita menjadi tidak akrab dengan uang, kita menjadi ada jarak dengan uang, ke sananya kita menjadi sangat kekurangan uang, bahkan mungkin kita menjadi miskin, kita menjadi sengsara, kita menjadi melarat, kita menjadi serba minus, kita menjadi serba minim.
          Harus diketahui uang sesungguhnya sekedar alat tukar, uang sesungguhnya sebagai media untuk menukar barang dengan pecahan kertas atau logam, yang kita namakan uang. jadi uang bersifat netral, ketika uang disalahgunakan, semata-mata karena ulah oknum manusia, yang membelanjakan uang pada jalan yang salah, karena uang tidak akan protes mau dibelanjakan pada jalan apapun, karena uang sekedar benda mati buatan manusia.
         Pertanyaanya, Bagaimana agar uang tidak menjauhi kita?, Bagaimana agar uang agar berteman dengan kita?, Bagaimana agar uang menjadi sahabat dekat kita? Bagaimana agar kita dikelilingi oleh uang? Bagaimana uang agar selalu mengitari kita? Jawabanya kita harus merubah stigma negatif kita terhadap uang. Jika ada orang berkata jangan cinta uang, karena cinta uang dianggap hubudunya, cinta harta kekayaan dianggap salah, bahkan ada yang mengatakan, orang yang cinta uang, cinta harta, maka ketika mati akan masuk neraka, harta akan menghalangi di alam kubur nanti, atau mungkin ada orang mengatakan ngapain harus banyak uang, toh uang tidak akan dibawa mati. Memang fisik uang tidak dibawa ke dalam kubur, tetapi dampak dari uang yang dibelanjakan di jalan yang di ridhoi Yang Maha Kuasa , misalnya dipakai menyekolahkan 1000 anak yatim, dipakai mmberi beasiswa siswa berprestasi tetapi secara keuangan lemah, membangun 1000 mesjid, membiayai orang tua pergi berhaji atau umroh ke tanah suci Mekah Al Mukaromah, dibelanjakan menghidupi 1000 janda tua renta yang sengsara, membangun panti asuhan, membangun panti jompo, panti wreda, membangun sekolah/madrasah, mebuat jalan umum, memperbaiki rumah-rumah penduduk yang mau roboh dan banyak lagi, saya merasa yakin uang itu akan dibawa mati, dalam pengertian amal baik tersebut   dilakukan secara ikhlas, tidak dilandasi ria, takabur dan angkuh atau atas dasar kesombongan lainnya. Memang tidak menutup mata tidak sedikit orang menumpuk harta untuk memperkaya diri melalui jalan korupsi, jual beli barang haram, melalui jalan menipu, memperoleh uang dengan jalan merampok bank, membobol mesin ATM, merampok toko emas, berbisnis minuman keras, menjual diri (wanita tuna susila) dan lain-lain, tetapi itu adalah oknum orang kaya, karena pada faktanya banyak juga orang hartanya berlimpah melalui jalan berbisnis, menjadi pengusaha, mengembangkan jiwa interpreuneursif dan banyak lagi. Intinya jika kita ingin banyak uang jangan membenci uang, setelah banyak uang belanjakan pada jalan yang baik-baik saja! yu! kita sama-sama merubah stigma negatif tersebut secara bertahap.

Saturday, May 5, 2018

NIKMATI SEGALA SESUATU WALAU SEKECIL APAPUN

NIKMATI SEGALA SESUATU WALAU SEKECIL APAPUN

        Kunci nikmat hidup ternyata menikmati segala sesuatu walau sekecil apapun maka hidup akan terasa indah dan bermakna, hidup akan terasa penuh dengan musibah dan bencana apabila mengingkari segala sesuatu yang kecil kecil. Contohnya, syukuri dan nikmati masih bisa bernapas, sementara orang lain memiliki  penyakit asma, bila bernapas terengah engah, tersengkal-sengkal, nikmati dan syukuri kita masih bisa melihat, coba lihat disekitar kita, atau di banyak rumah sakit banyak orang yang matanya bermasalah, entah berpenyakitan, entah harus dioperasi, entah kecelakaan, entah mengalami kebutaan dan lain sebagainya. nikmati dan syukuri telinga kita masih bisa mendengar karena orang lain di luar sana banyak yang menderita karena gendang telinganya tidak bisa berfungsi, telinganya tak mampu mendengar, bahkan tidak mustahil ada orang yang menunggu saat giliran harus di meja operasi karena pecah gendang telinga, bahkan tidak sedikit orang yang harus mengumpulkan uang yang tidak sedikit hanya untuk membantu alat pendengaran. Bersyukur dan nikmati hidung kita masih bisa membau, sementara di banyak klinik THT, banyak orang yang indra pembau atau penciumannya bermasalah, bersyukur dan nikmati lidah kita masih bisa mengecap makanan dengan rasa yang normal, karena banyak orang yang indra pengecapnya tak mampu merasakan makanan yang dikunyahnya karena kondisi sakit, sehingga makanan apaapun terasa pahit.
        Bersyukurlah jantung kita masih berdetak dengan normal, berarti jantung kita masih mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik, sementara tidak sedikit orang yang jantungnya bocor, tidak sedikit orang yang jantungnya harus dicangkok, tidak sedikit yang darah tinggi (hipertensi), tidak sedikit orang yang jantungnya harus dibantu dengan alat medis agar bekerja dengan baik, entah memakai ring atau yang lainnya, bahkan barangkali banyak orang sekarang tiba-tiba jantungnya mendadak sakit, mendadak tidak berdenyut baik total maupun sebagian. Bersyukurlah paru-paru kita masih bisa memompa oksigen ke persendian tubuh, karena banyak orang yang klep paru-parunya rusak, bahkan tetangga saya setiap hari harus membeli tabung oksigen hanya untuk bisa membantu agar paru-parunya bekerja dengan baik, syukuri ginjal kita sekarang bekerja dengan normal, sementara banyak orang di luar sana baik di rumah, di jalan, di kantor, di pasar, di terminal di rumah sakit, dimana ginjalnya tidak mampu menyaring, memfilter, minuman, makanan yang masuk ke tubuhnya sehingga banyak orang yang harus cuci darah, ada yang harus setiap hari, 2 x sehari, 3 x sehari, 4x sehari dst. Ada yang ginjalnya berfungsi sebelah, ada orang yang yang menggunakan alat bantu kerja ginjal dst, bahkan kalau kita pergi ke rumah sakit ada orang yang buang air seninya memakai selang, buang air seni bukan dari lubang yang semestinya, dengan dilubangi dari tempat tertentu, ada banyak orang yang buang besar langsung dari usus besar dikeluarkan tidak melalui anus, bahkan banyak orang yang berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun tergolek di perbaringan, semua dilakukan oleh orang lain, pokoknya kita wajib bersyukur yang dianggap kecil ini, tetapi manfaatnya sangat besar.
        Apalagi kalau kita berjalan-jalan di kota ataupun pedesaan tidak sedikit orang tertawa sendiri, tersenyum sendiri, ngomong sendiri, tak berbusana, compang camping, baju kumal dan bau, makanan dari tong sampah, ingatanya tidak bekerja dengan baik, emosinya tak terkontrol, jiwanya rapuh, mentalnya terganggu, tidak percaya diri, krisis moral, hilang ingatan, pikun, makan di tempat sampah, tidur ditempat sampah, buang air kecil  dan besar di tempat sampah pokonya kita harus bersyukur, coba bayangkan kalau itu menimpa diri kita, kita bersyukur kalaupun pergi ke rumah sakit baik rumah sakit fisik maupun rumah sakit jiwa, bukan sebagai pasen, tapi sebagai pengunjung, karena faktanya banyak orang yang harus menjalani hidup di rumah sakit jiwa, di sel tahanan, di balik jeruji besi, di pasung, di sekap, di siksa, diintimidasi, diperkosa, didzalimi, dididkriminasi, dihina, dikucilkan dan banyak sekali penderitaan orang lain yang seolah-olah penderitaan yang tiada akhir, bersykurlah, bersyukurlah, bersykurlah.

Friday, May 4, 2018

MENJADI PEMAAF MELANCARKAN RIZKI

MENJADI PEMAAF MELANCARKAN RIZKI
        Hal yang tidak kalah penting berkaitan dengan lancarnya rizki seseorang adalah menjadilah pemaaf sejati, memang sepintas menjadi pemaaf seolah-olah tidak ada kaitan dengan aliran rizki, tetapi ternyata, ketika kita memiliki rasa marah, rasa benci, rasa dendam, rasa muak, rasa sebel, rasa kesumat, rasa cemburu, rasa syirik, rasa dengki, rasa sakit dam rasa-rasa negatif lainnya, secara tidak langsung aura yang ke luar dari diri kita, adalah auara negatif, ketika aura negatif mendominasi diri kita, maka secara disadari atau tidak disadari kita sedang menarik peristiwa, kejadian yang mirip-mirip sama, mendekati bahkan bisa persis atau melebihi. Dalam bahasa lain ketika emosi sedang dendam atau benci terhadap orang yang telah menyakiti kita, maka aura disekita kita, saling tarik menarik, bila emosi kita sedang negatif terhadap pihak lain, maka sesungguhnya kita sedang mengundang peristiwa-peristiwa, kejadian-kejadian yang mirip yaitu kenegatifan, bahkan bila kita sedang kuat-kuatnya memancarkan aura negatif, maka, secara tidak langsung, kita sedang menghadirkan secara beruntun, secara berjejer, secara berbaris, peristiwa-peristiwa yang hampoir sama, yaitu kenegatifan.
        Sebaliknya bila kita sedang memaafkan orang lain yang telah menyakiti kita, yang telah menghina kita, yang telah menghancurkan kita, walaupun memaafkan tersebut, bisa dilakukan secara langsung, maupun secara tidak langsung, artinya memaafkan kisalahan orang lain tanpa orang lain yang melakukan kesalahan tersebut mengetahuinya merupakan hal yang sangat baik, seperti kita mendoakan orang lain untuk sukses, untuk berhasil, untuk kaya dimana orang yang didoakan tidak mengetahuinya, maka doa tersebut, dalam bahasa agama mustajab, tanpa hijab, tanpa ada penghalang tanpa ada hambatan, langsung didengar oleh Yang Maha Kuasa atau cepat dikabulkan oleh Allah SWT.
        Sekarang pertanyaanya dimana keterkaitan memaafkan orang dengan aliran rizki?

MEMBANGKITKAN RASA "PD" PADA DIRI SENDIRI

MEMBANGKITKAN RASA "PD" PADA DIRI SENDIRI

        Potensi "PD" Percaya Diri, sebenarnya sudah dibawa oleh diri kita masing-masing , tinggal membangkitkannya, artinya tidak perlu mencari-cari di luar diri kita, Pada dasarnya setiap individu memiliki potensi alam bawah sadar ( sub conscious mind atau an conscious mind) yang kekuatannya mencapai 88%, sebuah potensi yang diberikan Yang Maha Kuasa (Allah SWT) diberikan semenjak lahir, bahkan merupakan potensi bawaan semenjak dalam rahim, sehingga sering potensi bawaan ini sebagai potensi primitif manusia, bukankah jabang bayi  atau janin di dalam rahim ibunya, bergerak, berputar, berotasi dari satu posisi ke posisi lainya, kesemuanya digerakkan bukan oleh alam bawah sadar janin tersebut, karena alam sadar atau pikiran sadar janin tersebut belum berfungsi, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan, dipengaruhi lingkungan sekitar, secara bertahap mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
        Pertanyaannya, Bagaimana cara membangkitkan potensi yang 88% ini agar berkembang sesuai harapan, bahkan melampoui dari perkiraaan semula, salah satunya adalah dengan Sugesti, teknik sugesti ini bisa dibangkitkan dengan memasukan kata-kata positif, dengan membangkitkan motivasi internal, motivasi dari dalam, contohnya: saya percaya diri, saya mampu, saya bisa, saya kuat, saya dapat, saya mahir, saya terampil, saya ok, saya sip, saya siap, saya lancar, saya fasih, saya kaya, saya pintar, saya cerdas dan seterusnya. Bila kata positif tersebut di atas diumotivasikan ke dalam diri secara berulang-ulang (refetion), tidak pernah bosan, tidak pernah jenuh, tidak pernah berhenti, maka cepat atau lambat, kata-kata positif tersebut memasuki alam bawah sadar, sehbingga laam bawah sadar menangkapnya sebagai suatu kenyataan , menangkapnya sebagai suatu realita, sebagai suatu fakta, dan pada akhirnya akan diwujudkan pada kejadian yang sesungguhnya, kejadian sebenarnya, walaupun alam sadar menolaknya, walaupun alam sadar mengamggap sebagai yang tidak rasional, tidak masuk akal, tidak, logik dan tidak bisa dibuktikan secara empirik, karena memang alam bawah sadar bukan zona logik,, bukan zona rasio, bukan zona empirik, kalau memang harus terjadi, maka terjadilah, walaupun tidak masuk akal sekalipun.
       Teknik berikutnya adalah visualisasi (visualitation), teknik ini dilakukakn dengan cara membayangkan diri kita, menggambarkan diri kita sendiri, mengimajinasikan diri kita sendiri pada cita-cita kesuksesan diri kita masing-masing, keberhasilan kita masing-masing. Pada teknik ini kita seolah-olah ssedang menyaksikan diri kita sendiri, pada posisi atau pada panggung kesuksesan diri kita sebagaimana yang dicita-citakan, ilustrasinya kita sedang menonton doiri kita sendiri  (walaupun belum terjadi). Visualisasi ini bila dilakukan secara beulang-ulang akan menggerakkan alam bawah sadar untuk mewujudkannya pada kenyataan yang sesungguhnya, pada pengalaman yang sebenarnya, memang seolah olah kita memanipulasi diri sendiri, tadi tidak masalah , toh kita tidak sedang memanipulasi orang lain, tidak menipu orang lain, tidak memfitnah orang lain, tidak sedang menghancurkan orang lain, tetapi sedang mengundang kekuatan dari dalam, diri, sehingga berwujud pada prestasi, kinerja, skill atau kemampuan maksimal, terkadang sebagian orang mentertawakan, menyindir, mengerjitkan dahi, bahkan tidak menutup kemungkinan mentertawakannya, tapi memang harus begitu caranya, memang harus cara demikian adanya, karena memang tidak setiap orang menerima, tidak setiap orang percaya, tidak setiap orang yakin, itu semua dikembalikan pada pribadi masing-masing
        Teknik yang ke tiga adalah teknik afirmasi,atau self talk  teknik afirmasi ini hampir mirip dengan teknik sugesti atau auto sugestion. Penekanan pada afirmasi ini adalah , kita menerima kelayakan, kita menerima kewajaran, kita menerima kelumrahan sebagai orang yabg memang layak sukses, layak berhasil, layak kaya, layak meuncaki prestasi, layak memperoleh posisi puncak, layak mendapatkannya dan kelayakan-kelayan lainnya. Dalam teknik afirmasi atau self talk ini kita seolah olah sudah dan sedang mendapatkan dukungan, support, bantuan dll. dari pihak pihak yang memang mendukung, mensupport, membantu, mendoorong, memotivasi untuk mencapai semua cita-cita dengan ketersambungan, atau koneksitas yang tinggi antara potensi yang dimiliki dengan dukungan, bantuan, dorongan dari bernagai pihak, baik sesama manusia maupun dukungan dari Yang Maha Kuasa (Allah SWT), contohnya; Yang bMaha Kuasa meridhoi saya sukses, Yang Maha Kuasa Mengikhlaskan saya kaya, Semua orang menyetujui saya layak kaya, semua pihak mendukung saya mencapai posisi tertinggi yang diharapkan, semua pihak mensupport kelayakan-kelayakan agar saya mencapai puncak keberhasilan, kesuksesan, kekayaan, prestasi, keunggulan, kehebatan dan puncak-puncak keberhasilan lainnya.

TIP PERCAYA DIRI DENGAN BANYAK BERSYUKUR

TIP PERCAYA DIRI DENGAN BANYAK BERSYUKUR

        Ternyata kita lupa, bahwa agar kita percaya diri adalah dengan bersyukur terhadap segala yang kita miliki, kita harus banyak bersyukur terhadap apa yang kita dapat dari Yang Maha Kuasa, dengan kita mensyukuri apa yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa, maka akan tumbuh kepercayaan terhadap diri, Yang Maha Kuasa, dan segala sesuatu yang diterima sebagai sebuah kebaiakan, sebagai suatu yang terbaik, kita menerima pemberian Yang Maha Kuasa sebagai sebuah anugrah, dengan mensyukuri maka, kita tidak banyak membandingkan dengan orang lain, tidak membandingkan diri dengan pihak lain, sebab ternyata, apabila kita membandingkan diri kita dengan orang lain, akan timbul rasa, bahwa Yang Maha Kuasa tidak adil, Yang Maha Kuasa menganaktirikan kita, Yang Maha Kuasa diskriminasi.
        Harus kita akui bahwa di atas langit ada langit, di atas yang cantik ada yang lebih cantik, di atas orang tampan ada yang lebih tampan, di atas orang kaya akan ada yang lebih kaya, di atas yang lebih sukses akan ada yang lebih sukses, maka sampai kapanpun kalau kita selalu membandingkan dengan di luar diri kita, maka akan ditemukan yang lebih tinggi, lebih cantik, lebih tampan, lebih kaya, lebih sukses dan seterusnya, artinya akan menjadi tidak ada akhirnya, akan mejadi tidak ada ujungnya, akan menjadi berkepanjangan, maka suka mebandingkan diri dengan di luar kita, syukuri saja, nikmati saja, bergenbira saja , bersenanglah apapun yang telah dianugrahkan harus dinikmati sebagai sesuatu yang terbaik bagi Yang Maha Kuasa, walaupun mungkin kita secara pribadi merasa seolah-olah diperlakukan Yang Maha Kuasa tidak adil.
        

Thursday, May 3, 2018

MENSYUKURI YANG KECIL KECIL MENDATANGKAN YANG BESAR-

MENSYUKURI YANG KECIL KECIL MENDATANGKAN YANG BESAR-BESAR


        Ternyata untuk mendapatkan yang besar-besar kita harus banyak mensyukuri  yang kecil-kecil, semakin banyak kita menyukuri yang kecil-kecil, semakin tinggi kemungkinan mendatangkan yang besar-besar. Jadi ternyata kunci sukses besar dengan terlebih dahulu menyukuri sukses kecil. Alam semesta ini tugasnya adalah memantulkan kembali apa yang disyukuri manusia, artinya bila manusia menyukuri apapun yang diberikan Alam Semesta (Allah SWT) sekecil apapun, seminimal apapun, maka hukum 10x lipat (law ten polt return) akan terjadi, Jika yang disyukuri hal yang positif, maka 10x lipat dipantulkan hal yang positif juga, sebaliknya bila kita mengeluhkan hal yang negatif, maka yang dipantulkan 10x lipat yang negatif pula.

BERPIKIR POSITIF

BERPIKIR POSITIF


Kita harus berpikir positif bila menginginkan kehidupan kita dipenuhi kejadian-kejadian positif, pikiran kita akan sangat menentukan apa yang akan terjadi pada kehidupan kita ke dedpan, maka langkah terbaik  berpikirlah positif dalam segala hal agar kita dikelilingi kejadian dan pengalaman positif