Monday, April 23, 2018

SIFAT DARI PIKIRAN ADALAH MENGUNDANG

SIFAT DARI PIKIRAN ADALAH MENGUNDANG

        Hati hati denga pikiran kita semua termasuk saya, karena sisfat dari pikiran adalah mengundang, artinya setiap yang kita pikirkan baik positif ataupun negatif apabila kita terus memikirnya, maka secara sadar atau tidak sadar sebenarnya kita sedang kejadian, peristiwa, pengalaman yang terjadi pada diri kita atau kehidupan kita, artinya kalaupun kita memikirkan, maka pikirkanlah yang baik-baik saja, kalau kita mau merenungkan renungkanlah yang positif-positif saja, kalau kita menghayal, maka hayalkanlah yang bagus-bagus saja, karena buah dari pikiran , lamunan, dan hayalan, apalagi dilakukan dengan kuat dan berulang-ulang, maka cepat atau lambat akan terjadi dan kejadian dalam kehidupan nnyata.
        Pikiran positif menngundang kejadian positif, pikiran negatif mengundang kejadian positif, maka pilihlah pikiran positif agar dalam kehigupan ini akan yang akan terjadi peristiwa kegembiraan, kesenangan, kebagusan,kesuksesan, keuntungan, kasih sayang, kesehatan, keberlimpahan dan lain sebagainya.
        Sebagian para ahli dibidang ahli neurosain mengatakan, bahwa kejadian  atau oeristiwa, pengalaman yang terjadi hari ini adalah buah pikiran , renungan, hayalan sebelumnya, entah kapan, maka sekarang kita wajib memikirkan ke depan tentang  yang baik-baik saja agar kejadian yang akan terjadipun tentang kebaikan, kebahagiaan, keberhasilan, kesuksesan. keindahan dan keberhasialn
        Pikirna manusia ibarat magnet terkuat di alam semesta ini, sifat magnet adalah menarik benda-benda sekitarnya atau menolak benda-benda sekitarnya. pikiran manusia diibaratkan mercusuar, pikieran manusia gelombang elektromagneti, sifat gelombang elektromagnet adalah bergrlomang dan memiliki kekuatan menarik/. Bila yang terpancar dari piokiran tentang fitnah kencian, suuzdon, marah, keasl, dendam, murka

APA SEBABNYA SEBAGIAN ORANG TIDAK TAAT NERIBADAH TETAPI RIZKINYA BERLIMPAH

APA SEBABNYA SEBAGIAN ORANG TIDAK TAAT BERIBADAH TETAPI RIZKINYA BERLIMPAH

        Ada pertanyaan dibenak saya, Mengapa di masyarakat sekitar tidak sedikit ditemukan orang dengan perilaku yang beraneka ragam dan taraf keidupan yang beraneka ragam pula. Misalnya dalam dalam taraf hidup kesejahteraan financial, jabatan, status ekonomi dan kemudahan mencari rizki.
  Disatu sisi mestinya orang yang taat beribadah, orang selalu menjalankan perintah perintah keagaan dan setiap hari kehidupannya religius, tetapi sebagian ditemukan secara kehidupan ekonominya kembung kempes, kehidupan keuangannya serba kekurangan, kebutuhsn pokok primer serba terbatas dan serba minim, Ternyata kuncinya terletak pada kefokusan (kekhusuan). Orang yang khusu berbadah idealnaya kehmpahan rizki karena sabgat dekat dengan penguasa rizki (Allah SWT), tetapi mengapa mereka (sebagian) kehidupannya berbanding terbalik dengan orang yang secara religius jauh dari kehidupan keagaamaan tetapi sepertinya mudah memperoleh harta, mudah memperoleh kekayaan, seolah-olah apa yang mereka inginkan selalu di jabul okeh tang Maha Kuasa sebagai pemilik mutlak rizji.
        Ternta dianalisa dapat ditarik sedikit hipotesa, bahwa orang yang tatat beribah, mungkin sebagain bersifat ritualisasi, jadi mereka cenderung melakukannya sebagai ritual saja, artinya sebagai kebiasaan, tidak betul-betul memaknai ritualiasa dengan kehidupan selayaknya pada oirang kebanyakan. Pada orang yang secara kasat mata tidak ritual keagamaan tetapi fokus terhadap apa yang mereka inginkan, dalam bahasa lain orang yang dipandang dari segi dhohir tidak kelihatan menggunakan pakaian sebagai lambang orang-orang bberiman, tidak memperlihatkan menggunakkan atribut yang melekat sebagai yang taat beribadah, seperti sorba, ketu haji, peci, jubah, samping, baju takwa dan lain-lain yang melambangkan kesolehan, tetapi dalam kehidupan sehari-harinya hidupnya sejahtera, tapi disisi lain sebaliknya orang yang lambang kesalehannya banyak tapi hidupnya serba kekurangan.
        Ternyata kuncinya pd kekhusuan kefokusan, orang dengan ritual rendah tetapi fokus dengan apa yang mereka inginkan  mendapat balasan memperoleh keinginannya, seperti kekayaan dan kesejahteraan, karena menurut para ahli neurosain, tugas alam semesta(lah SWT) merespon setgap individu yang fokus terhadap apa yang mereka inginkan, artinya mereka yang secara ritual rendah tetapi fokus kepada kekayaan, kesejahtraan, keberlimpahan, kemmewahan, sehingga alam semesta meresponnya, dalam bahasa para ahli neurosain alam semesta diibaratkan cermin besar, yang merekam dan memantulan apa yang difokuskan manusia melalui pikiran dan perasaannya, ketika orang yang secara kesalehan kurang, tetapi fokus terhadap apa yang mereka cita-citakan, walaupun kurang taat beribadah, tetapi alam semesta mereponya, smakin fokus dan yakin terhadap apa yang mereka inginkan tercapai semakin tinggi direspon alam semsta semakin tidak fokus semakin tidak khusu terhadap apa yang mereka inginkan maka alam semesta pun semakin tidak meresponnya.
        Dalam bahasa yang berbeda menurut ahlim neurosain, tugas alam semesta hanya memantulkan pikiran dan perasaan manjusia, bila orang yang secara pandangan kebanyakan tidak taatp keagaamaan tetapi fukus dengan mereka inginkan seperti kekayaan dan keberlimpahan, maka dikabullah kekayaan dan keberlimpahan, tetapi disisi lain orang yang secara kasat mata seperti sangat taat beribadah tetapi tidak fokus dengan apa yang mereka inginkan, misalnya pikirannya dan perasaanya menolakpada kemelaratan, artinya setiap hari dia memikirkan kemiskinan, kemelaratan dan kekekuranan, walaupun secara ritual sangat taat, maka alam semesta (Allah SWT) akan meresponnya sepuluh kali lipat, jadi walaupun secara faktual taat beribadah akan tetap jatuh miskin , melarat, dan serba kekurangan bila pikiran dan perasaannya menolak harta kekayaan sebagai suatu kesalahan, harta kekayaan sebagaisuatu keserakan, harta kekayaan sebagai suatu yang kotor, oleh karenanya kirta harus merubah pola pikir kita bahwa harta kekayaa tidak salah, harta benda tidak salah yang salah adalah orang yang menggunakan harta kekayaan tersebut, kekayaan, uang bersifat netral.
        Kesimpulanya ketika pikiran orang siapapun dia, mau orang taat beribadah atau tidak taat beribadah, selama yang bersangkutan fokus terhadap apa yang mereka inginkan maka alam semesta akan meresponnya dengan hukum, ten polt return-nya Sepuluh kali lipat, begitu juga sebaliknya apabila seseorang fokus pda kemiskinan, fokus pada keeurangan, maka akan terjadi persis bahkan lebih miskin dari yang diprediksi sebelumnya.

PERUBAHAB ADALAH KENISCAYAAN

PERUBAHAN ADALAH KENISCAYAAN

        Hakekat manusia, bahkan hakekat mahluk hidup adalah berubah. Banyak manusia lain disekitar kita yang kurang atau menyadari hal ini, sehingga mereka tidak mau merubah dirinya ke arah yang lenih baik. Tidak sedikit orang yang merasakan takut dengan perubahan, bahkan tidak sedikit banyak orang alergi, membenci dan menjauhi perubahan, sehingga akan bertahan dengan status quo-nya.
       Harus kita sadari bersama sesungguhnya setiap mahluk yang ada di planet bumi ini adalah berubah, bahkan sesungguhnya perubahan pertanda mengikuti hukum alam mahluk hidup dan benda mati sesungguhnya berubah, artinya bila kita tidak mau berubah apa bedanya kita dengan benda mati. bahkan benda mati pun sesungguhnya berubah Harus kita sadari bahwa dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun sesungguhnya kita ini mengalami perubahan, hanya perubahan itu ada yang tidak terasa, atau kita memang tidak memperhatikan atau memang tidak mau memperhatikan perubahan itu sendiri. Perhatikan salah satu perubahan fisik kita, apakah tangan kita tidak mengalami perubahan walaupun tangan yang dahulu semenjak dilahirkan, perhatikan kulit kita, apakah kulit kita dari bayi, anak anak, remaja, dewasa tetap? sudah pasti berubah. Fisik saja berubah, masa pola pikir, paradigma, mind set kita tidak berubah Jadi sebenarnya apabila diantara kita takut dengan perubahan, maka sebenarnya menyalahi kodrat sebagai mahluk hidup, perubahan adalah kehakikian, perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa ditolak, dihindari, dijauhi, dibendung, dihalangi, tidak usah, tidak perlu dan tidak penting, biarlah perubahan itu terjadi selama positif selama baik, selama pada pada trak yang benar.
        Perubahan pertanda kita dinamis, perubahan pertanda kita mengikuti hukum sunnatullah, perubahan pertanda kita mengikuti hukum alam (law atraction). Bila kita menolak perubahan dalam segala sesuatu selama positif , secara tidak langsung kita menolak hukum sunnatullah, kalau kita anti perubahan dan bertahan di zona nyaman (confort zone) sebenarnya kita tidak mengikuti hukum sunnatullah, padahal kita menyaksikan dengan mata kepala sendiri ternyata di planet bumi dan alam raya semesta  jagat raya ini banyak orang sukses dalam kehidupan, apapun jenis dan macam kesuksesannya karena makna kesuksesan sangat relatif, mereka mengikuti hukum alam (sunnatullah) tentang perubahan . Dalam bahasa lain jika kita berkeinginan sukses maju dan berkembang dari segala hal jangan takut dengan perubahan, jangan menentang perubahan, jangan menghindari perubahan, selama perubahan positif, karena pada hakekatnya orang bisa sukses jika mau berubah, bahkan perubahan dijemput bukan ditunggu, selamat mencoba berubah termasuk saya, salam sukses

Tuesday, April 17, 2018

KEKUATAN TERBESAR PADA DIRI MANUSIA ADALAH KEKUATAN ALAM BAWAH SADAR

KEKUATAN TERBESAR PADA DIRI MANUSIA ADALAH KEKUATAN PIKIRAN BAWAH SADAR (ALAM BAWAH SADAR).

        Manusia memiliki kekuatan dalam pikirannya. Pikiran manusia dalam bahasa Inggris kekuatan pikiran disebut mind power. Manusia dari segi pikirannya dibagi 2 yaitu: Alam sadar (conscious mind) yang persentasinya  jika mendapatkan pengembangan maksimal mencapai 12%, sedangkan alam bawah sadar (sub conscious mind atau an conscious mind) jika mendapat pengembangan mencapai 88 %. Artinya potensi manusia sangat luar biasa apabila mendapat pengembangan secara maksimal, dengan potensi pikiran sadarnya yang secara maksimal hanya 12% saja, ternyata banyak kemajuan dari berbagai segi; ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi, alat transportasi, pembangunan dari berbagai segi, kecanggihan dari berbagai produk IT, kemajuan hasil budi, daya, cipta, karsa manusia demikian pesat dan melesat, bahkan hampir tidak bisa terikuti, karena begitu cepatnya perkembangan dan pertumbuhan dari aspek mental dan kejiwaan.
        Potensi kekuatan pikiran manusia pada saat ini masih terpendam dan belum mendapat pengembangan yang semestinya. Jika diilustrasikan dari 100% potensi manusia bari 12% yang kelihatan muncul dari permukaan lautan dan mendapat pengembangan, walaupun dari setiap individu manusia prosentasi mengembangkan potensi pikiran  sadarnya sangat bervariasi, mungkin saja ada yang baru 1%, 2%, 3%, 4%,5%...dst atau sudah 12%, sementara potensi pikiran bawah sadarnya yang 88% masih terpendam di dasar lautan bagaikan gunung es.
        Pertanyaannya: Bagaimana cara mengembangkan potensi pikiran bawah sadar yang 88%? Cara mengembangkan potensi kekuatan pikiran bawah sadar adalah sebagai berikut:
1. Self Sugestion
Makna dari Self Sugestion, adalah membangkitkan semangat dari dalam diri individu oleh orang itu sendiri, artinya membangkitkan dorongan dari dalam diri melalui mendongkrak fighting spirit (semangat bertarung), semangat berdedikasi, semangat berinisiatif, semangat bekerja, semangat unjuk kerja, semangat aktualisasi diri (spirit of self actualization).
2. Self Afirmation (self Talk)
Makna Self Afirmation /  Self Talk adalah memasukan kata-kata positif terhadap pikiran bawah sadar dirinya oleh dirinya sendiri, artinya membangun perilaku positif melalui memasukan kata dan kalimat penyemangat yang sifatnya berulang-ulang (repeation). Contoh kata-kata positif pembangkit semangat; saya layak kaya, saya layak sukses, Tuhan meridhoi saya berkelimpahan, teman-teman mendukung saya kaya raya, alam semesta mendukung saya untuk berhasil dan seterusnya.
3. Self visualitation.
Makna Self Visualitation, adalah membayangkan dirinya sedang mengalami kesuksesan, membayangkan dirinya sedang menikmati keberhasilan, sedang menikmati kekayaan, membayangkan menikmati puncakkebahagian. Kalau diilustrasikan yang bersangkutan sedang membayangkan dirinya pada sebuah panggung, dimana di atas panggung tersebut sedang tampil dirinya dan ditonton oleh dirinya sendiri. wallohu a'lam

MENTAL MISKIN (SCARCITY MENTALITY)

MENTAL MISKIN (SCARCITY MENTALITY)

Mental miskin dalam bahasa lain adalah mental pengemis, Orang yang yang bermental miskin akan selalu merasa kekurangan, orang bermental miskin selalu takut hartanya habis diambil orang, orang bermental miskin biasanya senang berebut harta kekayaan, orang bermental miskin sangat takut kehabisan harta kekayaannya dibagikan ke-orang lain, makanya orang bermental miskin sangat tidak rela hartanya dinikmati orang lain. Dalam bahasa lain orang bermental miskin siap penerima pemberian orang lain, tetapi mereka tidak siap berbagi ke-orang lain. Dalam pikiran orang bermental miskin harta boleh nasuk, tetapi tidak boleh ke luar. Bila diilustrasikan orang bermental miskin ibarat menampung air yang datang  dari berbagai arah, tetapi air tersebut dibendung agar tidak ke luar.  Secara logika bila air datang dari berbagai arah, dari berbagai sumber, yang  namanya air pasti akan membawa berbagai macam-macam benda, baik yang bersih maupun yang kotor, tidak menutup kemungkinan yang dibawa air tersebut berbagai macam kotoran, segala macam kotoran masuk, ditampung dan tidak boleh ke luar, maka air yang ditampung dengan membawa berbagai macam  akan menimbulkan berbagai macam penyakit, secara teori air yang sehat adalah air yang bergerak, air yang mengalir, sebab pada hakekatnya setiap benda di alam semesta ini harus bergerak, ketika benda apapun tidak bergerak, tidak berubah, tidak tumbuh, tidak berkembang maka benda tersebut apapun namanya dinyatakan tidak sehat.
         Dalam pengertian lain orang yang menumpuk harta, dimana hartanya tidak pernah dibagikan ke orang lain yang berhak, apalagi harta tersebut tidak bersumber dari sumber yang baik  atau tidak halal, maka tidak menutup kemungkinan harta tersebut akan menyebabkan sumber penyakit, sumber bencana, sumber mala petaka, sumber kerusakan dan sumber kehancuran., seperti ilustrasi tadi bila air yang ditampung atau ditimbun di suatu tempat dengan tidak diberi kesempatan mengalir, maka lama kelamaan debit air tersebut semakin lama semakin banyak, semakin melimpas, melebihi daya tampung, bisa menjebolkan tanggul, atau bendungan tersebut, belum lagi kotoran yang dibawa air tersebut, bisa saja membawa bangkai-bangkai binatang yang membawa sumber penyakit yang semakin lama bangkai yang masuk tersebut, atau limbah yang masuk tersebut semakin banyak, semakin menbusuk, bisa dibayangkan, apa jadinya jika semua kotoran, semua bangkai, semua limbah tidak dibuang, tidak dialirkan, maka akan meyebabkan sumber penyakit, sumber bencana, sumber malapetaka.
        Pada faktanya kita temukan kenyataan realistis di masyarakat tidak sedikit sumber penyakit, bukan semata-mata dari luar, tetapi sumber penyakit hadir karena dikondisikan baik secara disengaja maupun tidak disengaja, penyakit datang karena ulah orang bersangkutan, penyakit datang karena secara tidak langsung diundang, dalam pengertian yang secara radikal, bahwa orang yang hartanya berlimpah dari hasil keserakahan, hasil dari kerakusan, hasil dari berbagai cara yang mungkin saja tidak halal, maka sebenarnya sedang menghadirkan berbagai sumber penyakit, sumber bencana, sumber kerusakan sesungguhnya karena ulah perbuatan manusia itu sendiri.
        Orang yang bermental miskin cenderung bermental pengemis, bermental peminta-minta, mereka lebih suka diberi daripada memberi, mereka tidak mau memberi bukan tidak punya, tetapi mereka takut hartanya habis karena diberikan keorang lain, mereka lebih senang segala gratisan, mereka lebih senang ditraktir darpada mentraktir, saking bermental peminta-minta mereka siap antri bersama orang-orang miskin yang lain, hanya untuk mendapat jatah bagian, sembako, BLT, bahkan uang recehan yang sebenarnya mereka bukan tidak punya uang, tetapi supaya uang pribadinya tidak ke luar dari tempat penyimpanannya. Pernah ditemukan orang keluar dan turun dari mobil mewah memakai perhiasan banyak, tetapi ikut antri untuk mendapatkan jatah bagian pembagian sembako, BLT dan Bantuan Beras Miskin.
        Bukankah sumber penyakit  berasal dari makanan yang masuk ke lambung dengan tanpa aturan, segala masuk, segala dimakan dengan tidak peduli akibat-akibatnya, segala dikomsumsi dengan tidak peduli halal-haramnya, tidak pernah dikeluarkan zakatnya, tidak dikeluarkan hak untuk anak yatim, maka pada hakikatnya penyakit yang diderita oleh seseorang sebagai akibat sikap serakah mental pengemis, sikap tamak mental peminta-minta, sikap rakus scarcitry mentality, maka agar kita terbebas dari berbagai penyakit, kita tidak bencana, kita tidak menghadirkan kehancuran, salahsatu pilihan yang perlu dipertimbangkan adalah tidak bermental pengemis atau tidak bermental miskin dan mental peminta-minta apalagi bermental penjilat, wallahu a'lam
PENTINGNYA MENTAL KAYA

          Memiliki mental kaya merupakan sesuatu hal yang sangat penting dimiliki oleh siapapun. Mental kaya adalah suatu konndisi mental positif dimana sessorang memliki keyakian bahwa segala kekayaan, harta benda, ilmu, Sumber Daya Alam yang disediakan oleh oleh Yang Maha Kuasa (Allah SWT) sangat berlimpah, samgat banyak, sangat tidak terbatas untuk semua orang. Mental kaya artinya kondisi mental seseorang yang tidak takut kehabisan, tidak takut dihabiskan, tidak takut diambil haknya oleh orang lain. Seseorang yang bermental kaya selalu yakin bahwa rizki, harta benda, kekayaan tidak akan pernah habis, ilmu pengetahuan sangat berlimpah untuk semua orang. Orang bermental kaya bukan mesti memiliki banyak kekayaan atau harta benda yang serba berlimpah atau memiliki rumah mewah yang banyak, tidak mesti memiliki mobil mewah yang banyak, tidak mesti memiliki luas tanah yang berhektar-hektar, tidak mesti diukur dengan memiliki emas gelondongan, memilki saham dimana-mana, tidak mesti diukur dengan memilki devisito di setiap bank baik di dalam maupun di luar  negeri, tetapi bermental kaya pada hakekatnya memiki kesiapan berbagi harta, ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman ataupun sesuatu yang dimiliki yang sangat dia sayangi sekalipun, memiliki kelayakan untuk dibagikan atau  di share-kan kepada siapapun yang membutuhkan.
Orang bermental kaya akan selalu berpikir positif bahwa segala sesuatu di alam semesta ini akan selalu berlimpah, sehingga orang bermental kaya akan berbagi walaupun Dia sendiri tidak memiliki banyak kekayaann, tipikal orang yang bermental kaya tidak menunggu kaya dulu kalau mau berbagi, orang bermental kaya akan merasa senang membagikan ilmu pengetahuan walaupun memiliki pengetahuan sedikit atau harta sedikit atau keterampilan sedikit.
Dalam bahasa Inggris orang bermental kaya disebut Abundance Mentality, orang bermental abundance mentality, tidak senang berebut kekayaan, orang bermental kaya selalu yakin setiap orang akan dapat kebagian sesuai peruntukkannya. Orang bermental kaya selalu positif thinking dan positif felling, Mereka merasa yakin bahwa kebahagian tidak diukur dengan menumpuk harta (bukan tidak membutuhkan kekayaan atau harta  materialistik, mereka merasa berbahagia ketika bisa dan mampu berbagi kepada orang di luar dirinya, ukuran kebagian dirinya ketika mampu berbagi apapun bagi yang bersangkutan merupakan kenikmatan, kebahagiaan, keberhasilan dan kesuksesan.

Monday, April 9, 2018

PENTINGNYA PENANAMAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PESERTA DIDIK

PENTINGNYA PENANAMAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PESERTA DIDIK

      Jiwa Kewirausahaan atau jiwa interpreuneurshif sangat penting ditanamkan pada peserta didik, kata "wira" maknanya "pahlawan", kewiraan , maknanya kepahlawanan. Usaha, maknanya "ikhtiar" atau :upaya". Kewirausahaan, arti bebasnya  berjiwa pahlawan sebagai pengusaha, atau berjiwa kemandirian yang tangguh dan kuat layaknya pahlawan. Makna akhiran "shif" pada interpreuneurshif, maknanya jiwa , memiliki jiwa mandiri, memiliki jiwa semangat, memiliki jiwa tangguh, memiliki jiwa tahan banting, memiliki jiwa pantang menyerah, memiliki jiwa gigih, kuat dan tidak bermental tape, bermental lemah dan bermental pengecut.
      Makna wirausaha tidak selamanya dimaknai berdagang, makna wirausaha bermakna luas, bisa berdagabg, bisa memiliki rumah-rumah kost-kost-an, memiliki apartemen, memiki bisnis rental motor-mobil, memiliki sewaan alat-alat hajatan, alat-alat rias pengantin, memiliki peternakan ayam, kambing, sapi, lele dumbo, cacing, burung, manajer perkebunan dll. Jiwa kewirausaan dimaknai memiliki jiwa mandiri, tidak tergantung kepada pemerintah, tidak bermental pekerja (worker sociaty), tidak bermental peminta-minta, tidak bermental pengemis (scarcity mentality), tapi bermental menciptakan pekerjan (emplote sociaty),. Bermental kewirausaha tidak selalu ingin diberi, tetapi bermental selalu ingin berbagi, memberi (give,give,give)/
       Arah pendidikan sekarang sudah waktunya menggiring peserta didik bukan bercita, cita sekedar jadi PNS, tentara, polisi, presiden, dokter, guru,dosen, karyawan dll yang selalu berorientasi bekerja, Bekerja pada pihak swasta maupun bekerja pada pihak pemerintah, secara status hampir sama yaitu pekerja, pengabdi, korp, pegawai, yang intisarinya bekerja ke pihak lain, swasta atau pemerintah. Jadi secara radikal bekerja, artinya buruh, bedanja sebagai buruh swasta, buruh ke pemerintah.
      Selama ini peserta didik banyak diarahkan dan digiring menjadi pegawai, bukan salah tetapi bila rata peserta didik menjadi pegawai, maka tingkat pengembangan potensi interpreuneurshifnya menjadi mati, sehingga bisa diprediksi bila, pilihan menjadi pegaia sebagai pilihan utama, maka apabila tidak menjadi pegawai lebih baik menganggur, padahal peserta didik jika semenjak didini diarahkan menjadi berjiwa kewirausahaan ada kemungkinan jiwa kemandiriariannya akan tumbuh dan berkembang, sehingga tidak mustahil generasi muda kita ke depan banyak yang eksis menjadi pengusaha-pengusaha handal,unggul dan mandiri, maka guru di zaman sekarang banyak mentertawakan peswerta didik yang bercita-cita menjadi pengusaha, pemain sepak bola, ahli ternak, ahli perkebunan, ahli seni, budayawan, actris, koisultan, pengacara, penulis cerpen, penulis novel, penulis bukupedagangn distributor, penyelengara kursus, pemilik yayasan, pemilik tempat hiburan, motel, penginapan, hotel,  bos real estet dan lain-lain yang orientasinya kepenghasilan bukan ke gaji, karena bila orientasi ke gajih pasti menjadi karyawan atau pegawai, tapi jika penghasilan orientasinya ke menggaji, yang pasti jika gaji diumpamakan 5jt, tapi penghasilan bisa 10x lipat atau lebih dari sekedar gaji semata.