Sunday, December 24, 2017

GURU YANG BAIK MEMPOSISIKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI SUBJEK DIDIK BUKAN SEBAGAI OBJEK DIDIK


      Ketika guru memposisikan peserta didik sebagai subjek, akan berbeda dengan guru yang memposisikan siswa sebagai subjek didik. Kita sudah pada mengetahui objek adalah sesuatu yang cenderung menjadi sasaran, bahkan dalam kebanyakan hal sifat dari objek cenderung pasif, cenderung menderita, cenderung tidak memliki kuasa, cenderung tidak memiliki kemampuan untuk protes dan cenderung pada posisi korban.
      Pada posisi guru yang menempatkan siswa sebagai objek didik, ada kemungkinan memposisikan siswa sbagai mahkluk yang tidak berdaya, sebagai mahkluk yang jadi korban dan sebagai mahkluk yang tidak memiliki hak untuk berkembang secara penuh. Pada posisi ini guru menganggap siswa adalah benda yang boleh diperlakukan semena-mena, guru cenderung memperlakukan siswa sebagai benda mati yang tidak memiliki daya, kemampuan dan potensi, sehingga siswa tidak diberi kesempatan mengekplor diri, guru banyak melakukan tekanan, guru banyak melakukan presur, guru banyak mengambil inisiatif, sehingga pembelajaran menjadi satu arah dan bersifat verbalistik, cenderung membosankan dan siswa menjadi tertekan dan tidak diberi kesempatan untuk melakukan kritik, bertanya, mengemukakan pendapat dan lain-lain.
      Berbeda jauh dengan guru yang memposisikan siswa sebagai subjek didik, mereka para guru akan memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan dirinya, mereka akan memberi kesempatan siswa untuk mengekplor dirinya, mereka memberi kesempatan siswa untuk bertanya, mengklarifikasi, mengkritisi, dan melakukan koreksi kepada gurunya. Dalam hal ini posisi siswa mendapat kesempatan mengembangkan potensi setiap individu siswa untuk memdapat dukungan, motivasi, dorongan dan supporting yang penuh dari semua unsur yang terkait.
      Dengan guru yang memposisikan siswa sebagai subjek didik maka cenderung proses pembelajaran lebih hidup, lebih multy interation, lebih hidup dan lebih banyak peluang siswa untuk berperan serta sebagai mahkluk individu dan sebagai mahkluk sosial yang memiliki hak yang sama untuk berkembang lebih banyak dan lebih baik bahkan lebih melampoi yang diperkirakan oleh gurunya itu sendiri.

No comments:

Post a Comment